MARISA,19,03,2015
"takdir"
Bagai udara yang masuk kesetiap celah rongga jiwa yang sunyi
Engkau datang dengan pedang penuh dara kekejaman menyayat dan mencabik cabik hingga kesum-sum tulang........
Ah....
Kau sunggu kejam kawan..aku sangat benci denganmu
aku ingin mencegahmu berbuat seperti itu...
Tapi saat itu diatas tanah gersang kudapati kau menangis di sudut sunyi memaki diri mengapa kau diciptakan untuk tugas yang kejam itu
Saat itu petir kenyataan menyambar kepalaku membuka mata dan melenyapkan kabut hitam kebencianku padamu.
Ternyata kau pembunuh lembut berhati salju
Ku rangkul pundakmu dan ku katakan
Inilah ketetapan tuhan aku kau dan ciptaan lainya mempunyai tugas masing masing.
. Itulah tugas yang dibebankan tuhanmu kepadamu...
namun itu semu kembali pada apa yang mereka lakukan hingga kau melakukan tugas itu
Kau tidak salah kau hanya alat yang mereka gunakan untuk menikam uluh hati mereka sendiri....
Ketika mereka bersalah...
Kau ada karena tugasmu itu.
Di waktu yang lain kudapati kau tersenyum bahagia menatap langit senja yang cerah sambil berbaring dikelilingi anak anak kecil dan wanita hamil kalian bertembang lagu keindahan syurga yang di janjikan bila tetap berjalan lurus mengapai kasih tuhan.







