JIWA TERPECAH-PECAH

LUGUS,21,09,2015

Jiwaku kering terpecah pecah dan kini direkatkan dengan lumpur hitam pekat kesunyian
Rongga dadaku dipenuhi kabut asap dan dinding dindingnya ditempeli racun nikotin
Dua pasang mata yang teduh berlingkar hitam karena kantuknya telah hilang di bunuh sepi
Kulit kering dipenuhi benjolan benjolan yang berisi nanah .
OHHH......... cinta
Maukah kau singgah dihatiku menabur biji bijimu di hati yang gersang ini
Namun ku ragu apakah dia akan mampu tumbuh dan berbunga menghiasi taman hati merubah gersang menjadi musim semi
Ahhhhhh...........
kenapa aku terus merindukannya yang akalpun menyerah meyakinkan aku dengan logikanya.
Aku terus memanggil dengan nada lirih mengharap dia yang tak pasti
Katanya kau tercipta dari tulang rusak yang akan kembali pada pemiliknya namun banyak juga ku saksikan jiwa jiwa yanag terbaring kaku dan dimakamkan tanpa dilengkapi tulang rusuk yang dijanjikan itu
Mengapa kau ciptakan cinta dan pengharapan yang kadang tak kau sempurnakan...
Kutakut akulah satu diantara mereka...
Dua pasang bola mata yang teduh dikelilingi lingkar hitam yang tak indah itu kini telaj dipenuhi air yang mengalir, melewati pipi cekung dan jatuh ke dada yang sesak dipenuhi racun kesunyian
Jiwa terdiam akal terdiam detak jantun terdiam hanya lelehan nikotin yang merayap memasuki selah selah tulang dan kulit menjalar keseluruh tubuh
Nafaspun berdesakan kelur dan melepaskan dinasnya karena tugasnya telah usai
Jasad ini pun terbaring kaku di atas tanah moyangnya Yang gersang akibat di obrak abrik raksasa besi dan tanaman yang rakus air itu... berkudakan tirani sang penguasa pergi menjelajah negri mencari mereka yang bersembunyi dibalik balik hutan, memegang sumpit tak bercelana untuk di lenyapkan.
Kini tinggal gelap yang nampak
semu tak kurasakan lagi
Dimana aku
Siapa aku
Ahhh biarlah
Ini duluar kendaliku
Kini ku serahkan semua pada yang  maha kuasa